As your diary aku sedih membaca ini…..
Jujur, aku memang sudah capek dgn hidup ini… aku cuma ingin pulang dan ada dalam genggamNYA. tapi aku tak akan pernah melawan takdirNYA, aku akan terus jalani hidupku sampai DIA menginginkan aku pulang dan aku baik-baik aja.
Bagaimana kamu bisa bilang kamu baikbaik saja……aku tahu sejauh ini aku belum bisa berbuat banyak untuk paling tidak membantu meringankan bebanmu, tapi jujur aku mau, untuk ini aku cuma bisa bilang “berusahalah untuk sabar”.
Jadi dengan dia maupun tidak dengan dia sama saja buatku. Dan memang seperti itulah CINTAku. Tak terbagi dan tak kan mati oleh penghianatan.
Mungkin ini KONYOL, tapi yach begitulah CINTA… ( Hey, kita lagi bahas cinta kan ?!! ).
Cinta bukan cuma BUTA tapi bisa membuat kita melakukan hal-hal BODOH & KONYOL bahkan Hal-hal lain yg tak masuk akal.
aku tuliskan ini untukmu ya;
mencintai itu hak
menjadi baik atau buruk juga hak
bahkan untuk tidak berusaha menjadi baik, juga hak
beragama juga hak
bunuh diri juga hak
sex bebas juga hak
pokokke suka-suka deh
jika kita berpatokan pada hukum kesepakatan manusia maka semua bisa menggunakan “haknya”
(tapi bukan berarti dengan begitu kamu hebat, kalau boleh aku kagum justru dengan ‘dia’ mu, karna dialah yang hebat, salam buat dia, ya….)
Diaryku, aku juga tak pernah merasa HEBAT dengan Cinta yg ku miliki… aku cuma mau JUJUR dgn perasaanku sendiri… itu saja !
kamu benar, dia ku itu benarbenar HEBAT. sayangnya aku ga bisa sampaikan salammu…
————Untuk kau ingat———-
Disaat pagi embun masih bersih menyentuh dedaunan juga bunga2,
dan kamu tersenyum menghadapi setiap hari2 dalam hidupmu,
karna sisa2 mimpi indah malam hari itu yang selalu menyemangati hatimu untuk bersyukur selalu pada-Nya
ringan langkah kakimu penuh harapan yang positif.
Ahh diary,.. kasih saran itu gampang dan percayalah akupun punya segudang saran & nasehat di kepala ku ini buat siapa saja termaksud buat diriku sendiri.
Tapi sulit sekali jika kita menghadapi “masalah itu sendiri”, banyak saran dan nasehat yg baik tapi karena satu dan lain hal semuanya sulit di lakukan.
Semua masalah ada jalan keluarnya itu saja yang ku pegang sekarang ini. dan jujur saat inipun aku sendiri banyak mengalami kekecewaan dan “tak mengerti banyak hal”. tapi aku pilih ikuti & percaya pada kehendakNYA. dan itu membantuku bertahan…
Ya kamu benar….dan jangan menambah kesalahan lagi yang sudah berlalu, kata orang2 yang taat, kita juga dilarang menyiksa diri,apalagi menyesatkan diri sendiri
masih ada hari yang lebih baik. Pernahkah kamu berfikir jika Allah telah merencanakan sesuatu yang lebih baik setelah derita ini, (jangan pernah menolak keinginan Allah) aku pernah diberi tau “Jika Allah telah menunjukkan/ memberi hidayah jangan sekali2 kamu berpaling” jika kamu berpaling maka akan sulit kamu mendapatkan kesempatannya lagi.
“…setiap kita dapat satu peranan….” begitu kata Taufik Ismail dalam “Panggung Sandiwara” tapi kadang kita tdk tahu, kita harus berperan sebagai apa?….
…ya, dan aku sekarang inipun sedang menjalani peranan ku kan ?… pun kau tengah jalani perananmu untukku.
Thanks diaryku…..terimakasih sudah ada untukku, terimakasih untuk semua pedulimu.
Lalu kututup diaryku…menarik nafas panjang sambil berbisik lirih
“please jangan bersedih karenaku…dan biarkan kutumpahkan semua rasa ini padamu, hanya padamu”
Dak, 09.11
...dan akupun mencoba tuliskan bayangan nyata lewat cerita pendek dengan bahasa luarbiasa sederhanaku -- Dwi Andari --
Kamis, 01 Desember 2011
Waras Ngalah...
hari ini pagiku retak, pecah bahkan. sipencari masalah menggelar kasus tak tanggung-tanggung 17 jahitan !. Kopiku mendadak dingin dan terasa pahit, panasnya pindah kekepala didihkan otak.
aku berdiri tapi langkahku terhenti, tanganku ditarik dan seperti yang sudah-sudah Icha bicara setengah berbisik ” udahlah, yang waras ngalah…”
aku melotot dan coba melepaskan tangannya ” kalau yang waras ga pernah mau mencoba ngobatin, kapan yang ga waras kaya dia mau sembuh ?! “
akupun berjalan masuk keruangannya ” loe beli, gue jual…” kasuspun tergelar.
…dan apa yang dikatakan orang-orang itupun terbukti, bahwa sabar ada batasnya. pun tak selamanya yang waras harus mengalah dari yang “ga waras ” kan ?…
Dak, 19.10.11
aku berdiri tapi langkahku terhenti, tanganku ditarik dan seperti yang sudah-sudah Icha bicara setengah berbisik ” udahlah, yang waras ngalah…”
aku melotot dan coba melepaskan tangannya ” kalau yang waras ga pernah mau mencoba ngobatin, kapan yang ga waras kaya dia mau sembuh ?! “
akupun berjalan masuk keruangannya ” loe beli, gue jual…” kasuspun tergelar.
…dan apa yang dikatakan orang-orang itupun terbukti, bahwa sabar ada batasnya. pun tak selamanya yang waras harus mengalah dari yang “ga waras ” kan ?…
Dak, 19.10.11
Langganan:
Postingan (Atom)